Selama ini orang mengangap bahwa jika seseorang memilik tingkat kecerdasaan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dibandingkan dengan orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus dimana seseorang memliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan.
Intelligence Quotient (IQ) tidak dapat berkembang, jika seseorang terlahir dengan IQ sedang, maka IQ nya tidak bisa bertambah maupun berkurang. Artinya, jika seseorang terlahir dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, percuma saja dia mencoba segala cara untuk mendapatkan IQ superior (jenius), begitu juga sebaliknya. Tetapi Emotional Quotient (EQ) dapat dikembangkan seumur hidup dengan belajar.
Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan (EQ) dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang di dapat seseorang sejak lahir dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit di dapatkan pada manusia modern. yaitu :
- Empati ( Memahami orang secara mendalam)
- Mengungkapkan dan memahami perasaan
- Mengendalikan amarah
- Kemandirian
- Kemampuan menyesuaikan diri
- Disukai
- Kesetiakawanan
- Keramahan
- Sikap hormat
- Membina hubungan persahabatan yang hangat dan harmonis
- Bekerja secara kelompok secara harmonis
- Berbicara dan mendengarkan secara efektif
- Memecahkan masalah
- Mengatasi konflik
- Memotivasi diri bila menghadapi saat-saat yang sulit
- Menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri
- Menjalin keakraban
0 komentar:
Posting Komentar